PADANG, – Anggota DPR RI Zigo Rolanda turun langsung meninjau intake Perumda Air Minum Kota Padang di Kampung Koto yang terdampak curah hujan ekstrem. Akibat tingginya debit air sungai yang membawa material lumpur dan pasir, instalasi tersebut mengalami gangguan serius hingga menghambat suplai air bersih kepada warga.
Kedatangan Zigo disambut oleh Direktur Perumda Air Minum Kota Padang Hendra Pebrizal, Direktur Umum Afrizal Kuning, serta Direktur Teknik Andi Satria. Dalam kesempatan itu, Zigo menegaskan bahwa air bersih merupakan kebutuhan paling mendesak bagi masyarakat terdampak banjir.
“Air bersih adalah kebutuhan paling mendesak. Saya minta BPPW segera mengerahkan HU ke posko-posko pengungsian agar warga langsung terbantu,” tegasnya.
Ia menambahkan, terganggunya jaringan distribusi air PDAM akibat bencana membuat bantuan HU harus diprioritaskan.
Menurut Zigo, kolaborasi balai teknis dan pemerintah daerah sangat penting untuk memastikan suplai air bersih tidak terputus.
“Akses cepat sangat menentukan kenyamanan warga yang kini bertahan di posko,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPPW Sumbar memastikan kesiapan dukungan lapangan. Ia menyebutkan, sebanyak 58 unit HU dan kendaraan water tanker siap dikerahkan untuk menopang distribusi air bersih dari PDAM ke posko-posko penanganan banjir.
Dari pihak Perumda Air Minum Kota Padang, Humas Adhie Zein menjelaskan bahwa tingginya tingkat kekeruhan air menjadi penyebab utama berhentinya proses pengolahan. “Instalasi pengolahan hanya mampu mengolah kekeruhan di bawah sepuluh ribu. Sekarang kekeruhan mencapai 29.400—praktis sama dengan lumpur. Jika dipaksakan, infrastruktur bisa rusak,” jelasnya.
Meski begitu, setiap kali hujan mereda meski hanya sebentar, petugas terus berupaya membersihkan intake yang tertimbun. Namun material kembali datang karena curah hujan masih tinggi.
“Semua upaya ini dilakukan agar pelayanan pendistribusian air kepada masyarakat Kota Padang bisa segera kembali normal,” kata Adhie.

Posting Komentar