![]() |
| Anggota DPR RI Zogo Rolanda saat meninjau intake palukahan |
PADANG, – Melihat langsung parahnya kerusakan infrastruktur intake milik Perumda Air Minum Kota Padang pascabencana hidrometeorologi, Anggota DPR RI Zigo Rolanda bergerak cepat melakukan koordinasi lintas lembaga. Zigo menggelar rapat dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk mendatangkan alat berat, serta berkoordinasi dengan BPBPK Cipta Karya guna memastikan ketersediaan pipa baru yang dibutuhkan untuk perbaikan.
Menurut Zigo, Intake Palukahan menjadi salah satu lokasi yang mengalami kerusakan terparah. Berdasarkan kajian BWS, tingkat kerusakannya diperkirakan mencapai 80 persen.
“Selasa kemarin kami turun langsung melihat kerusakan IPA berkapasitas 300 liter per detik. Pipa dari intake ke instalasi pengolahan itu hancur semua, sekitar 800 meter,” ujarnya, Sabtu (6/11/2025).
Percepatan Penanganan: Alat Berat Dikerahkan, Pipa Baru Dikirim dari Jakarta
Setelah peninjauan pada Selasa (2/11/2025), alat berat segera dikirim ke lokasi untuk membersihkan material lumpur yang memenuhi kanal intake. Dalam rapat mendadak yang dilakukan di lokasi, diperkirakan perbaikan darurat dapat memakan waktu satu hingga dua bulan, terutama karena ketersediaan pipa baru yang terbatas.
“Karena tidak ada pipa, awalnya perbaikan diperkirakan butuh waktu hingga dua bulan. Namun sepulang dari lokasi, kami langsung rapat dengan BPBPK Cipta Karya. Saya telepon Bu Dirjen, dan alhamdulillah langsung dikirim dari Jakarta sekitar 260 batang pipa berdiameter 250 mm. Jika lancar, Kamis (11/11/2025) sudah sampai, dan pemasangan diperkirakan bisa selesai dalam satu minggu,” jelas Zigo.
Kualitas Air Masih Jadi Kendala
Zigo menyebut, saat ini persoalan utama bukan hanya pada perbaikan infrastruktur, tetapi juga kualitas air baku yang masih bercampur lumpur. Dari 100 persen air yang masuk ke IPA, hanya sekitar 60 persen yang dapat diproses menjadi air layak distribusi, sementara 40 persen menjadi limbah.
“Ini yang membuat aliran air ke warga belum optimal. Kami minta masyarakat bergantian memakai air dan menghemat penggunaan. Kami sangat memahami sudah satu minggu lebih warga tidak mendapatkan aliran air seperti biasa,” ungkapnya.
Apresiasi untuk Semua Pihak dan Solusi Darurat Air Bersih
Zigo memberikan apresiasi kepada Pemko Padang, Perumda Air Minum Kota Padang, serta Pemprov Sumbar yang sigap mengirimkan alat dan dukungan teknis sejak awal kejadian.
Sebagai langkah darurat pemenuhan kebutuhan air bersih, Zigo telah berkoordinasi dengan Balai BPBPK untuk mengoperasikan 58 hidran umum (HU) yang tersebar di Kota Padang. Selain itu, mobil tangki air juga diperbanyak: dari 9 unit milik Kota Padang ditambah bantuan 2 unit dari Kota Pekanbaru dan 4 unit dari Jambi, total 6 unit tambahan.
“Semua sudah berjalan. Dengan 58 hidran umum dan tambahan 14 unit mobil tangki, kebutuhan air minum warga insyaAllah bisa terpenuhi,” tegasnya.
